Kamis, 30 April 2015

Goa Belanda dan Goa Jepang, Bandung













Di kawasan taman hutan raya Ir. Juanda, Dago Pakar, terdapat dua buah goa peninggalan Belanda dan Jepang. Goa yang terdapat di dalam hutan tersebut merupakan bekas tahanan dan tempat penyiksaan para romusha yang tidak patuh ketika bekerja.
Hingga kini sering terdengar suara jerit kesakitan dan tangisan di dalam goa tersebut. Selain itu, para pengunjung goa tersebut juga dilarang untuk mengucapkan kata “lada” karena bisa menyinggung penghuni goa tersebut. Jika mengucapkan kata tersebut, maka biasanya orang tersebut akan langsung kesurupan.
  Sebuah tempat yang menyimpan banyak misteri, karena suasananya yang masih asri, dipenuhi pohon di sana sini, bahkan cenderung terlihat agak angker. Banyak mitos yang timbul di sekitar daerah ini, yang tidak lain adalah misteri dari dua gua yang teronggok di sana, yaitu gua Belanda dan gua Jepang. Gua Belanda memang lebih luas dan terang dibandingkan dengan Gua Jepang, namun keduanya konon menyimpan kisah misteri yang masih belum terpecahkan hingga saat ini – salah satunya adalah penampakan prajurit jaman Belanda dan jaman Jepang. Selain itu, banyak isu yang mengutarakan bahwa di Tahura Dago Pakar ini merupakan tempat dimana Prabu Siliwangi – yang bernama asli Sri Baduga Maharaja, seorang prabu dari Kerajaan Pakuan, Pajajaran – berada, sehingga seringkali daerah ini dikaitkan dengan suatu kisah misteri tiada akhir.         


http://bagusirawan56.blogspot.com/2013/02/goa-jepang-bandung.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar