Terletak di Kabupaten Wonosobo,
Jawa Tengah, dataran tinggi Dieng ini menjadi objek wisata alam dan bangunan
bersejarah. Ada wisata telaga warna, kawah Sikidang, hingga candi Arjuna. Dua
di antaranya, telaga Warna dan kawah Sikidang belum lama ini saya kunjungi.
Telaga
Warna memang berbeda dari telaga pada umumnya. Berwarna-warni dari hijau, biru,
kuning, dan ungu.
Fenomena ini terjadi karena di dalam air tersebut terdapat
kandungan sulfur cukup tinggi sehingga saat sinar matahari menerpanya, warna
air telaga langsung berwarna warni. Kesaksian warga setempat, beberapa tahun
silam warna-warni telaga ini justru lebih nampak lagi dibandingkan sekarang.
Wiiih….
Sementara
kawah Sikidang kondang karena legenda yang berkembang di masyarakat. Pak Manto,
warga asli sana berkisah, di jaman dulu hidup ratu cantik Shinta Dewi yang
dilamar pangeran Kidang Garungan. Pangeran berkepala kijang berbadan manusia.
Karena itulah Ratu Shinta Dewi tak menginginkan sang pangeran kecuali pangeran
sanggup membuat sumur yang lebar dan dalam.
Ternyata
itu hanya dalih Ratu Shinta untuk mengubur Pangeran Kidang Garungan ketika
sedang menggali sumur. Pangeran melakukan perlawanan dengan mengeluarkan
beberapa jurus sehingga sumur bergetar dan mengeluarkan ledakan air panas.
Namun perlawanan itu gagal dan sumur itu kini menjadi kawah Sikidang. Pangeran
yang marah dan mengutuk semua keturunan Ratu Shinta akan berambut gembel.
Nah,
misteri rambut gimbal inilah yang menarik perhatian masyarakat. Rambut gimbal alami ini terjadi pada anak-anak tertentu di dataran
Tinggi Dieng. Awalnya mereka terlahir normal, hingga pada suatu fase tertentu
(umur tiga hingga tujuh tahun) anak ini akan mengalami demam hebat dan
rambutnya berubah menjadi gimbal. Meski dipotong berkali-kali atau dicuci
bersih, tetap saja gimbal ini tak akan hilang. Kecuali dilakukan prosesi kusus
untuk menghilangkan rambut gimbal ini. Dan konon, setelah dilakukan prosesi
ini, rambut gimbal itu akan tumbuh normal kembali. Unik bukan? Nnamun memang
demikianlah yang terjadi.
Kembali
ke kawah Sikidang. Kawah ini berukuran lumayan besar, sekitar 200 m3 dan di
dalamnya terlihat air keruh meledak-ledak mengeluarkan uap panas berbau tak
sedap. Jadi, siap-siap memakai masker sebelum ke sana. Selain udaranya yang
sangat dingin, jadi jaket dan sarung tangan jangan ditinggalkan. Puas melihat
kawah, pengunjung bisa menikmati carica, makanan khas dataran Tinggi Dieng
maupun gorengan hangat yang dijual di warung dekat kawah. Yang pasti melancong
ke dataran Tinggi Dieng sagat menarik. Jadi, usahakan mampir jika kebeteulan ke
Wonosobo.
http://surabaya.tribunnews.com/2013/07/20/misteri-rambut-gimbal-dataran-tinggi-dieng
Tidak ada komentar:
Posting Komentar