Senin, 26 Mei 2014

Gunung Merapi


Setiap tahun Kraton Yogyakarta mengadakan labuhan untuk menghormati pengunggu gunung merapi Eyang Sapu Jagad . Bagi pendaki merapi pasti tidak asing dengan pasar bubrah. Pasar bubrah adalah pasarnya bangsa mahkluk halus.
Suasana angker di daerah pasar setan seringkali ditambah akibat keberadaan bekas nisan atau monumen prasasti untuk memperingati meninggalnya pendaki di lokasi itu. Untuk diketahui bahwa di lokasi itu, sebenarnya tidak ada kuburan. Jadi kalau ada pendaki yang meninggal dunia maka selalu akan dibawa turun untuk dimakamkan oleh pihak keluarga di daerah asalnya atau tempat lain. Kalau ada bentuk semacam kuburan, maka itu sebenarnya hanya penanda saja atau lebih berupa prassti peringatan. Tetapi memang keberadaan hal ini menjadi lokasi terlihat lebih menyeramkan. Walau bagaimanapun di siang hari di lokasi pasar setan ini, kewaspadaan dan pantangan untuk selalu menjaga tingkah laku kita tetap harus dilakukan. Sering tingkah laku yang kelewatan atau sikap yang sombong membuat kita lalai, padahal lokasi jalur pendakian sering kali menyesatkan atau rawan dengan kejadian kecelakaan. Oleh karena itu kita tetap selalu menjaga konsentrasi dan perhatian kita selama pendakian.



http://www.google.com/imgres?imgurl=http%3A%2F%2Fsatelitraya.com%2Fimages%2F0_2014%2Fapril%2F03_minggu%2FGunung%252520Merapi.jpg&imgrefurl=http%3A%2F%2Fsatelitraya.com%2Fnasional%2F2367-bnpb-status-gunung-merapi-turun-jadi-normal&h=2000&w=2956&tbnid=RPAW15leskV4PM%3A&zoom=1&docid=515DmwqYyrpl5M&ei=PUmHU8XDLsqrrgeA7IDABg&tbm=isch&ved=0CF4QMygAMAA&iact=rc&uact=3&dur=903&page=1&start=0&ndsp=10

Tidak ada komentar:

Posting Komentar